Kerjasama Asosiasi Dosen Pendidikan Agama Islam Indonesia (ADPISI) dengan Thabah Foundation Mesir telah menghasilkan serangkaian safari ilmiah Habib Ali Zainal Abidin Al-Jufri seorang tokoh ulama islam moderat dari Yaman yang berkiprah di Uni Emirat Arab, Saudi Arabia, Mesir, dan beberapa Negara Timur Tengah lainnya. Beliau bersama Syekh Usamah Al-Azhari (Mesir), Habib Umar bin Hafiz (Yaman), dan Syekh Abdullah bin Bayah (UEA) merupakan tokoh-tokoh ulama yang concern dengan moderasi Islam dan upaya membangun damai dan harmoni di kalangan umat manusia.

Habib Ali Zainal Abidin Al Jufri sudah beberapakali mengunjungi Indonesia, namun kunjungan kali ini sedikit istimewa karena beliau ingin bertatap muka dan berdialog secara langsung dengan para civitas akademik, dan para ulama lokal Indonesia tentang masa depan moderasi Islam dan tantangan radikalisme. Kunjungan Habib Ali Zainal Abidin Al Jufri ke beberapa Perguruan Tinggi, disambut baik oleh Pusat Pengembangan Kehidupan Beragama & Kuliah Universiter (P2KBKU) LP3 Universitas Negeri Malang untuk menyelenggarakan kuliah umum dan dialog interaktif dengan tema“Meneguhkan Moderatisme (Wasathiyyah) dalam Kehidupan Beragama”. Kegiatan ini diikuti oleh 225 peserta dari perwakilan dosen, mahasiswa dan perwakilan masyarakat. Kegiatan dilaksanakan pada 3 Desember 2019 dari jam 10.00 s/d 12.30 WIB bertempat di Graha Rektorat UM lantai 9.

Prof. Dr. H. AH. Rofi’uddin, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Malang (UM), dalam sambutannya menyampaikan bahwa acara Kuliah Umum dan Dialog Interaktif ini penting agar bisa bersilaturahmi dan bisa mendengarkan tauziyah langsung dari Habib Ali Zainal Abidin Al-Jufri. Topik yang diangkat sangat relevan dengan kondisi kekinian kita untuk mewujudkan moderatisme/wasathiyyah dalam kehidupan beragama. Meneguhkan kembali moderatisme/wasathiyyah sama halnya dengan memperkuat lagi moderatisme/wasathiyyah dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Habib Ali Zainal Abidin Al Jufri selaku pemateri dari Yaman, dalam tauziyahnya menyampaikan pentingnya pengetahuan tentang pengertian istilah moderatisme/wasathiyyah yang saat ini telah banyak salah pemahaman, karena saat ini kita berada di masa penciptaan istilah secara mandiri. Kerancuan istilah ini harus dibayar mahal dengan adanya konflik di beberapa negara. Moderatisme/wasathiyyah ini sudah ada, tapi yang dibutuhkan adalah penguatan. Maka dalam hal ini beliaunya mengajak kita untuk bertanya dan ini adalah pertanyaan yang sangat penting. Apakah kita termasuk kelompok moderat dengan makna yang sebenarnya atau kita yang perlu meneguhkan moderatisme/wasathiyyah kita?

Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu memberikan definisi untuk kata Moderatisme/Wasathiyyah. Oleh karena itu marilah kita memberikan pengertian yang baik untuk kata ini sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran yang memiliki arti dan demikianlah kami jadikan kalian umat yang berada di tengah-tengah/moderat untuk menjadi saksi bagi seluruh manusia  .

Di akhir acara, peserta dapat berdialog secara langsung dengan pemateri sehingga pemahaman peserta tentang moderatisme/wasathiyyah bertambah luas. Acara ini disiarkan secara live streaming dengan alamat: https://lp3.um.ac.id/index.php/live/ (Jeanny).