Pendidikan karakter bagi anak bangsa merupakan hal yang sangat penting untuk mendukung terciptanya generasi emas di tahun 2045 mendatang. Karena pentingnya pendidikan karakter, sehingga hadir Peraturan Presiden (Perpres) nomor 87 tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter.

“Pendidikan karakter itu begitu utama dan sangat penting. Maka dikeluarkan Perpres tahun 2017 tentang pendidikan karakter, yang menurut saya cukup komprehensif,” tegas Prof. Dr. A.H. Rofi’uddin, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Malang (UM) saat membuka Seminar Daring Agama Islam, bertema Pendidikan Karakter Melalui PAI Pada Pembelajaran Daring di Era Merdeka Belajar, Senin (26 Oktober 2020).

Seminar daring ini digelar oleh Pusat Pengembangan Kehidupan Beragama dan Kuliah Universiter (P2KBKU), Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Pembelajaran (LP3), Universitas Negeri Malang (UM). Seminar diikuti sekitar 4.250 orang peserta dari berbagai daerah di tanah air, dengan rincian 250 orang mengikuti lewat Zoom dan sekitar 4.000 orang peserta mengikuti lewat Youtube.

Prof. Dr. A.H. Rofi’uddin, M.Pd kemudian mengulas tentang Perpres yang memuat pentingnya pendidikan karakter bagi anak bangsa. Dalam Perpres tersebut ada 5 jenis karakter yang jadi fokus perhatian yakni karakter beragama, karakter nasionalisme, karakter kemandirian, karakter gotong royong serta karakter integritas.

“Untuk sampai generasi emas yang kelak mengantarkan Indonesia bisa berjaya di muka bumi ini, lima karakter tersebut sangat penting dikuasai oleh anak anak kita,” tambah Rektor UM.

Pendidikan Karakter tidak akan hadir sebagai mata pelajaran, tapi hadir sebagai bagian yang terintegrasi ke dalam semua mata pelajaran, semua aktifitas yang ada di sekolah atau di lembaga pendidikan.

Bagaimana dengan pendidikan karakter di pendidikan tinggi? Apakah perguruan tinggi memiliki langkah yang seirama dengan yang sudah dirumuskan dalam perpres tersebut?

Secara kelembagaan Universitas Negeri Malang sudah mempersiapkan bagaimana menciptakan pendidikan karakter yang terintegrasi ke dalam semua kiprah atau semua aktifitas yang ada di UM. Karena itulah Rektor UM Prof. Dr. A.H. Rofi’uddin, M.Pd sangat mengapresiasi kiprah Dr. H. Moh. Khasairi, M.Pd, Kepala P2KBKU LP3 UM, serta Drs. I Wayan Dasna, M.Si., M.Ed., Ph.D, selaku Ketua LP3 UM yang telah memprakarsai terselenggaranya seminar daring tentang pendidikan karakter ini.

“Kita memahami dan menyadari bahwa karakter bukan mata pelajaran yang disampaikan secara harfiah untuk dihafal, diingat, dan diuji. Sama sekali bukan. Karakter sesuatu yang harus ditanamkan dan penanamannya terintegrasi dengan berbagai aktifitas, baik yang sifatnya formal, informal atau nonformal. Karena segala  aktifitas berkaitan dengan pendidikan karakter maka semua kiprah yang kita lakukan menjadi sangat bermakna,” tutur Prof. Dr. A.H. Rofi’uddin, M.Pd. Rektor Universitas Negeri Malang.

Acara seminar daring tentang pendidikan karakter ini menghadirkan 3 narasumber berkualitas. Masing-masing yakni Prof. Dr. Aan Hasanah, M.Ed pemateri dari UIN Sunan Gunung Djati Bandung menyajikan judul Pendidikan Karakter Islam, Prof. Dr. Maragustam Siregar, M.A. dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta membawakan judul Pendidikan Karakter dalam perspektif Filsafat Pendidikan Islam, serta Prof. Dr. Waras Kamdi, M.Pd dari Universitas Negeri Malang menyajikan materi Pendidikan Karakter pada Pembelajaran Daring di Era Merdeka Belajar. (Zen)