KETERAMPILAN MENYIMAK DALAM KULIAH
Ketika mengikuti perkuliahan sebagian materi perkuliahan disampaikan melalui komunikasi secara lisan, dengan cara ceramah atau diskusi. Oleh karena itu salah satu keterampilan yang harus dikuasai mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan adalah keterampilan dalam mendengarkan dan menyimak. Mendengarkan merupakan proses menerima informasi berupa suara oleh indra pendengaran. Informasi yang dimaksud selanjutnya masuk ke dalam kesadaran diri sehingga menghasilkan suatu persepsi ataupun pemahaman. Menyimak lebih dari mendengarkan, dalam menyimak informasi yang diterima tidak hanya didengar saja, tetapi diproses melalui analisis, sintetis, mungkin juga dievaluasi, sehingga menghasilkan suatu persepsi maupun pemahaman atas konsep yang sedang dikaji dalam proses perkuliahan.
Dalam kegiatan perkuliahan tatap muka, baik secara luring maupun daring, materi perkuliahan lebih dominan disampaikan dalam bentuk informasi lisan, melalui ceramah maupun diskusi. Oleh karena itu, keterampilan dalam menyimak harus benar-benar dikuasai oleh mahasiswa. Informasi yang disampaikan yang pada hakikatnya merupakan materi perkuliahan, bisa berupa konsep-konsep, gagasan, ide, generalisasi maupun problem atau kasus yang akan dicari solusinya. Sumber informasi bisa dari dosen maupun sesama mahasiswa melalui aktivitas ceramah, presentasi maupun diskusi.
Dalam melakukan aktivitas menyimak di mana informasinya berupa pesan suara/ lisan, membutuhkan perhatihan dan konsentrasi yang penuh dari mahasiswa, sehingga informasi dapat diterima dengan jelas. Selanjutnya informasi yang diterima, melalui aktivitas kognitif dianalisis, disintesis bahkan dievaluasi secara kritis, sehingga diperoleh suatu pemahanan atas materi kuliah yang disimak.
1. Prinsip dalam Menyimak
Agar efektif dalam menyimak, maka perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
a) Mendengar aktif, saat mendengar informasi, pada waktu yang bersamaan, diikuti dengan aktivitas kognisi untuk mensintesis, menganalisis dan mungkin mengevaluasi sehingga diperoleh suatu pemahaman yang dapat diwujudkan dalam bentuk kesimpulan. Kesimpulan hasil pemahaman ini langsung dicatat di buku catatan kuliah. Apabila ada yang belum jelas atau muncul suatu pertanyaan, bisa dicatat, selanjutnya disampaikan dalam bentuk pertanyaan atau konfirmasi pada waktu yang tepat.
b) Konsentrasi, merupakan upaya memusatkan perhatian dan kesadaran secara sengaja pada stimulus berupa pesan suara yang terkait dengan aktivitas perkuliahan. Pada waktu yang bersamaan tidak menutup kemungkinan muncul stimulus suara lain, misalnya teman yang mengobrol saat perkuliahan berlangsung, suara di luar kelas yang dapat menganggu. Dalam kondisi yang demikian, maka aktivitas mendengarkan difokuskan pada stimulus informasi materi kuliah.
c) Menangkap pesan, yaitu proses pemberian makna pada kata, kalimat yang didengar sesuai dengan makna yang dimaksud oleh pemberi pesan. Dengan demikian materi kuliah dapat dipahami, yang selanjutnya dapat dibuatkan peta konsepnya.
d) Hasil dari aktivitas menyimak dalam proses perkuliahan, langsung dicatat, dimaknai sehingga mudah diingat dan dipelajari lebih lanjut.
2. Cara Meningkatkan Keterampilan Menyimak
Bagaimana meningkatkan keterampilan menyimak ? Terdapat beberapa cara untuk mengembangkan keterampilan menyimak, di antaranya yaitu.
a) Belajar menyimak di dalam kelompok belajar.
Sudahkah Anda punya kelompok belajar ? Jika belum, sebaiknya membentuk kelompok belajar. Di kelompok belajar, secara bergantian dengan teman-teman, presentasikan materi kuliah yang baru diperoleh. Dengan demikian, teman yang sedang presentasi berlatih mengungkap hasil menyimak dalam perkuliahan. Sedang teman yang lain, berlatih menyimak dari teman yang sedang presentasi. Dengan latihan seperti ini, di samping berlatih menyimak, sekaligus juga berlatih meningkatkan kemampuan dalam presentasi.
b) Mengulang informasi yang telah dipahami.
Pada waktu menyimak suatu topik pembicaraan dalam ceramah maupun diskusi, setelah memperoleh suatu kesimpulan atas makna yang dibicarakan, selanjutnya dapat diungkapkan kembali dengan cara ucapan tanpa suara (seperti membaca dalam batin).
c) Membuat peta konsep hasil penyimakan dalam perkuliahan.
Pada waktu menyimak materi perkuliahan yang disampaikan oleh dosen atau sesama mahasiswa melalui diskusi, sebaiknya langsung membuat catatan. Aspek yang perlu dicatat cukup gagasan utama saja dan ditulis dalam bentuk peta konsep. Bisa juga ditulis dalam bentuk lambang atau gambar.
d) Membiasakan diri dengan pola mendengarkan aktif.
Dalam konteks di manapun, tidak hanya dalam perkuliahan, hendaknya senantiasa berusaha menerapkan mendengarkan aktif. Cara yang bisa digunakan, ketika mendengarkan informasi apapun, coba untuk memaknainya, sehingga bisa menarik suatu kesimpulan atas informasi yang diterima. Nah kesimpulan inilah yang selanjutnya dapat dicatat dalam bentuk peta konsep.
e) Membuat catatan hasil penyimakan.
Berdasarkan catatan singkat dalam bentuk peta konsep yang dibuat bersamaan dalam proses menyimak, selanjutnya ditindak lanjuti dengan membuat catatan yang lebih rinci. Kata kunci atau gagasan yang ditulis dalam bentuk point-point, dilengkapi dengan penjelasan atau rinciannya, berdasarkan yang diingat dari proses peyimakan ataupun dari sumber tertulis seperti buku teks atau hand out perkuliahan maupun sumber lain yang relevan. Dengan demikian kita akan mempunyai catatan kuliah yang lebih rinci dan lebih lengkap, dan catatan itu dibuat didasarkan atas pemahaman yang telah kita peroleh.
Selamat mencoba, semoga sukses dalam belajar.
(Ella.F.Zen)