SUKSES BELAJAR MELALUI MEMBACA
Membaca merupakan kegiatan utama yang harus dilakukan mahasiswa dalam proses belajar. Fakta menunjukkan bahwa sumber materi perkuliahan, sebagian besar tersaji dalam bentuk tulisan, seperti modul, buku teks, buku ajar, artikel jurnal atau yang lain, dalam bentuk file maupun cetak. Sehingga belajar bagi mahasiswa dapat diidentikkan dengan membaca, meskipun membaca bukan satu-satunya aktivitas dalam belajar.
Membaca merupakan proses memahami informasi yang tersirat maupun tersurat, melihat pokok pikiran yang terkandung dalam suatu paparan tertulis. Dalam konteks perkuliahan, membaca dapat dikatakan sebagai aktivitas mahasiswa dalam upaya memahami materi kuliah dari sumber tertulis. Di dalam membaca tidak sekedar indra penglihatan menangkap sederetan kalimat sebagai isi informasi dalam bentuk gagasan/ konsep/ pokok pikiran, tetapi melibatkan aktivitas mental dalam mengolah informasi yang diperoleh dari bahan yang dibaca, sehingga terjadi juga proses menganalisis, mensintesis, mungkin juga mengkomparasi (membandingkan) dan mengevaluasi. Dengan demikian diperoleh pemahaman secara tepat, atas materi tertulis yang dibaca, (Tampubolon, 1990).
Di dalam membaca, tidak cukup menangkap yang tersurat atau pesan/ gagasan yang tertulis dalam bentuk huruf, kata, kalimat atau paragraf saja. Lebih dari itu, dalam proses membaca juga harus mampu menangkap pesan yang tersirat di balik yang tertulis. Dengan demikian tidak hanya menangkap susunan kalimatnya saja, tetapi dapat mengerti dan memahami pesan yang ada dibalik susunan kalimat yang dimaksud. Ini biasa disebut dengan membaca pemahaman, maksudnya membaca untuk memahami isi atau materi yang dibaca.
Kapan mahasiswa membaca materi perkuliahan ? Membaca idealnya dilakukan mahasiswa sebelum dan juga sesudah mengikuti perkuliahan. Sebelum suatu topik bahasan dibahas di kelas dalam perkuliahan, sebaiknya mahasiswa sudah membaca terlebih dahulu materi yang dimaksud. Dengan demikian, mahasiswa benar-benar siap dengan materi yang akan dibahas. Di sinilah arti pentingnya RPS (Rencana Perkuliahan Semester) atau SAP (Satuan Acara Perkuliahan) dimiliki oleh mahasiswa. Di RPS/ SAP, lazimnya berisi rencana perkuliahan dalam 1 semester,yang juga direncanakan topik/ pokok bahasan yang akan dikaji pada setiap pertemuan perkuliahan. Maka mahasiswa harus membaca dan memahami RPS/SAP yang telah disampaikan oleh dosen pengampu matakuliah di awal semester. Setiap saat RPS perlu dilihat, untuk mempersiapkan diri dalam mengkaji materi yang akan dibahas dalam suatu pertemuan kuliah.
Dengan membaca materi terlebih dahulu, mahasiswa siap membahas di kelas kuliah, sehingga bisa lebih aktif dalam mendiskusikan materi yang dimaksud. Apabila ada materi yang belum dipahami, bisa diajukan untuk dibahas di kelas. Nah dengan begitu akan tampil sebagai mahasiswa yang aktif di kelas.
Aktivitas mahasiswa saat mengikuti kuliah juga akan berdampak pada penguasaan materi. Biasanya semakin mahasiswa aktif dalam perkuliahan, akan semakin banyak yang didapat, maksudnya banyak materi yang dipahami atau dikuasai. Dampak lain dari mahasiswa yang aktif di kelas adalah lebih dikenal oleh dosen. Apabila lebih dikenal oleh dosen yang mengampu suatu matakuliah, biasanya mahasiswa akan merasa malu, apabila tidak menguasai materi kuliah, sehingga akan termotivasi untuk lebih menguasai materi.
Membaca setelah mengikuti perkuliahan juga perlu dilakukan, terutama membaca catatan hasil perkuliahan. Membaca setelah mengikuti perkuliahan merupakan upaya mereview materi kuliah yang telah dikaji di kelas. Pada waktu membaca ulang, jika ditemukan ada informasi yang belum lengkap, mahasiswa dapat melengkapinya dari sumber lain.
Bagaimana cara membaca yang efektif agar menguasai materi kuliah ? Ada sejumlah cara yang bisa digunakan di antaranya yaitu.
1. Membaca bersuara vs membaca dalam hati
a) Membaca bersuara yaitu membaca dengan melafalkan/ mengucapkan kata demi kata, kalimat demi kalimat. Seseorang dengan tipe belajar auditif, biasanya suka dengan membaca bersuara, sebab dengan cara ini maka ia sekaligus dapat mendengarkan informasi yang sedang di baca. Seseorang yang lebih senang membaca dengan bersuara perlu memperhatikan hal sebagai berikut: ucapan dalam membaca kata demi kata harus tepat, membaca dengan jelas dan tidak terbata-bata, membaca dengan menggunakan intonasi dan lagu yang tepat, perhatikan waktu dan lingkungan belajar Anda, sehingga tidak menganggu orang lain.
b) Membaca dalam hati atau membaca diam merupakan cara membaca dengan tidak mengeluarkan suara. Dalam hal ini yang aktif adalah mata (pandangan atau penglihatan dan ingatan). Biasanya membaca dalam hati prosesnya lebih cepat dibandingkan dengan membaca bersuara. Sehingga dalam waktu yang sama membaca dalam hati akan memperoleh hasil yang lebih banyak dibandingkan dengan membaca bersuara. Membaca dalam hati juga tidak akan menimbulkan suara yang bisa menganggu orang lain yang ada didekatnya.
2. Membaca Ekstensif vs Membaca Intensif
a) Membaca ekstensif merupakan aktivitas membaca yang bertujuan untuk mendapatkan informasi ataupun pengetahuan yang bersifat umum dan luas, namun belum fokus. Melalui membaca ekstensif akan membantu mahasiswa dalam mendapatkan informasi atau pengetahuan awal yang sifatnya masih sangat umum dan luas. Dalam membaca ekstensif, mahasiswa dapat menemukan bahan bacaan yang perlu ditindaklanjuti, sesuai dengan yang dibutuhkan. Berdasarkan informasi awal yang diperoleh, maka setelah mendapatkan fokus bahasan yang dikehendaki, dapat ditindaklanjuti dengan cara membaca intensif. Membaca ekstensif dapat dilakukan dengan cara: (1) Membaca Survey, yaitu membaca yang bertujuan untuk memperoleh gambaran umum isi dan ruang lingkup bahan bacaan. Membaca survey dapat dikatakan sebagai prabaca, pembaca mencoba mencari informasi awal terkait dengan bahan yanag akan dibaca, jika sesuai denga yang dibutuhkan, maka akan ditindak lanjuti dengan membaca secara intensif. Biasanya dilakukan dengan cara melihat atau menelaah bagian-bagian pokok dari bahan yang dibaca, misalnya judul, daftar isi, bab dan sub bab, pengantar, pendahuluan, nama pengarang; (2) Membaca Sekilas atau Skimming merupakan cara membaca yang dilakukan secara cepat, dengan gerakan mata yang cepat dan membuka-buka halaman, untuk menemukan informasi atau gagasan yang tertuang di dalam bahan yang dibaca. Skimming biasanya dilakukan oleh seseorang pada waktu mencari suatu bahan, apakah bahan yang dibutuhkan dalam proses belajarnya ada di bahan yang sedang dibaca atau tidak. Jika bahan yang dibutuhkan ditemukan, maka akan dilanjutkan dengan membaca intensif.
b) Membaca Intensif, merupakan membaca untuk memahami, menguasai materi yang sedang dibaca. Dalam proses belajar, maka membaca intensif ini mestinya yang dilakukan oleh mahasiswa. Membaca intensif harusnya dilakukan dengan penuh konsentrasi. Beberapa cara dalam membaca intensif di antaranya yaitu: (1) . Membaca Teliti, merupakan cara membaca yang dilakukan dengan cermat, detail kalimat demi kalimat. Membaca teliti bertujuan untuk menangkap secara detail gagasan yang terdapat dalam teks bacaan. Agar paham secara keseluruhan, maka pembaca hendaknya mampu menghubungkan setiap gagasan yang disampaikan di setiap kalimat maupun paragraf pada materi yang dibaca. (2.) Membaca Pemahaman, merupakan membaca yang bertujuan untuk memahami materi yang dibaca. (3). Membaca Ide, kegiatan membaca yang bertujuan untuk mencari, mendapatkan ide atau gagasan dari bahan bacaan.
3. Membaca Literal, Kritis dan Kreatif
a) Membaca literal, merupakan membaca untuk menangkap pesan yang tersurat. Pembaca bermaksud memperoleh informasi secara literal/ tertulis dalam bacaan, tidak berusaha menangkap makna yang tersirat atau pesan dibalik yang tersurat.
b) Membaca kritis, merupakan membaca yang disertai dengan aktivitas analisis secara mendalam, bahkan evaluative namun dilakukan secara bijaksana. Membaca kritis dilakukan dengan selalu mempertanyakan terkait materi yang sedang dibaca, menganalisis secara logis atas materi yang dimaksud. Dengan membaca kritis, pembaca dapat mencamkan hasil bacaannya dengan lebih lama.
c) Membaca kreatif merupakan tingkatan tertinggi dari kemampuan membaca. Pembaca kreatif berusaha mendapatkan nilai tambah dari pengetahuan yang baru saja diperoleh melalui aktivitas membacanya, dengan mengidentifikasi ide atau gagasan dari bahan bacaannya, selanjutnya dikombinasikan dengan pengetahuan yang telah dimiliki. Sehingga pembaca kreatif biasanya mencoba membanding-bandingkan ide atau gagasan yang ditemukan, menghubungkan dengan pengetahuan yang dimiliki, memunculkan gagasan baru berdasarkan pada ide dan pengetahuan yang telah dimiliki, berusaha mengaplikasikan hasil bacaannya dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi mahasiswa, macam-macam cara membaca tersebut dapat diaplikasikan dalam aktivitas belajar. Cara mana yang akan digunakan, kembali pada tujuan membaca yang akan dicapai, serta gaya belajar yang dimiliki. Maka kenali gaya belajar dan tujuan dalam membaca, berikutnya tentukan cara membaca yang paling tepat. Selamat mencoba. (Ella.F.Zen)